Sang Pelacur


Aku sudah lama hidup. Terasingkan. Dulu aku mengira bahwa tujuan hidupku adalah harta dan kekuasaan. Tapi aku salah. Karena semua orang memiliki harta terindah di dunia yaitu pemikiran. Orang miskin yang kaya dengan pemikiran, tidak akan pernah berkeluh kesah atas masalah hidup. Hanya sebuah candaan. Karena kekuasaan tertinggi adalah mengendalikan hati. Tanpa dendam. Tanpa iri. Mengalir seperti air. Aku terlambat mengetahui hal itu.

Aku hanya ingin dicintai dengan tulus. Bukan karena kau mampu membeli kehangatan tubuhku. Bukan pula karena aku terpaksa berurusan dengan alat kelaminmu. Pernah kah sekali saja kau menggangap aku sebagai manusia? Punya rasa, punya hati, punya keinginan untuk sekedar dihargai. Dunia ini memang kejam, dan aku tidak pernah menyalahkan siapapun mengapa aku sampai melacur. Hanya saja, ini terasa tidak adil bagiku ketika kulihat pembeli tubuhku masih dihargai orang lain. Aku iri. Aku juga ingin dihargai. Bukankah tidak ada bedanya antara aku dan pelangganku?


Melacur adalah pekerjaanku. Pelacur adalah sebutanku. Alat kelamin adalah temanku. Uang adalah tujuanku. Ku kira alasan keterpaksaan tidak akan diterima siapapun. Jadi ku lepaskan segala atribut kemanusiaanku dan menjadi kupu-kupu yang terbang mencari dunia baru. Dan dengan lantang aku bicara kepada kalian semua “AKU BUKAN MANUSIA”.  

0 komentar:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Developed by Free CSS Templates Pimped for blogger by Blogger Templates