21 Juli 2012 : Kegairahan Hidup




Hari yang sama seperti biasanya, langitnya masih cerah. Tidak mendung dan aku masih ingin menangis seperti biasanya. Aku melewati jalan yang sama ke tempat kerja sebagai seorang photo editor sejak 2 bulan yang lalu. Tidak ada yang banyak berbeda di hari ini. Aku bertemu dengan wajah-wajah pelanggan yang tidak pernah kuketahui dengan pasti apa yang terjadi dengan mereka atau berapa cangkir kopi yang mereka minum di pagi hari ini, yang aku tahu, mereka tersenyum padaku saat memberikan beberapa file gambar copy yang dengan terpaksa ku edit dan membuatku bosan dengan segala rutinitas kerja. Benar-benar hari yang melelahkan.
Aku memiliki beberapa hal yang pernah kuinginkan dan itu membuatku hidup terasa sangat sempurna. Beberapa wajah yang tidak asing di tempat kerja, pembicaraan yang menyenangkan bagiku, dan diakhiri dengan sebatang rokok yang dengan terpaksa kusesali harus terbakar sia-sia saat aku menuliskan tulisan ini. Itulah beberapa hal tidak penting dalam hidupku di hari ini.
Dimalam hari sepulang kerja, aku melewati jalanan yang masih berwarna hitam ditemani angin-angin jail yang dengan tidak sengaja memperkosa tubuhku, membuatku merasa dingin dan benar-benar menginginkan secangkir kopi hangat. Lalu aku pergi ke tempat yang sudah lama menjadi sasaran pelampiasanku akan kehangatan secangkir kopi hitam yang tidak terlalu pahit tidak jauh dari tempat kerjaku. Kopi yang rasanya selalu sama sejak aku pertama kali merasakannya beberapa tahun yang lalu. Entah di usia berapa pertama kali aku mengenalkan lidahku dengan rasa pahit itu. Tapi aku menyukainya sama saat pertama kali aku berkenalan dengannya. Aku menikmati kopi itu dengan perlahan, kopi milikku sendiri yang tidak akan kubagikan kepada siapapun. Harganya 3000 rupiah. Rasanya sangat menyenangkan. Sepertinya kopi itu berkata “ Aku akan menghapus semua rasa lelahmu di hari ini” dan sepertinya itu berhasil dengan baik. Aku merasa baik kan.
Kemudian, aku memasuki rumah yang sudah kutempati selama beberapa tahun terakhir. Bukan rumah yang benar-benar nyaman untukku. Aku tidak menyukai rumahku sendiri, rumah yang mengenalkanku pada rasa sakit, rasa sakit yang membuatku sedikit berbeda dengan orang kebanyakan lainnya. Tapi terpaksa aku kembali ke tempat ini karena memang aku tidak memiliki tempat lain untuk beristirahat. Aku tidak sekuat itu, tapi aku selalu mengerti apa arti hidup bagiku. Itu yang membuatku lebih bisa menerima semuanya dengan terbuka. Merasa hidup.....
 Di hari ini, kusempatkan untuk menuliskan sedikit paradigma yang kutahu akan membuatku merasa lebih nyaman dari biasanya. Membuatku merasa tenang, dan tentu saja sedikit gila jika kuberitahu bahwa tulisan-tulisan ini terpaksa ku publikasikan di internet terdekat pada pukul 10:34 malam. Menurut versiku, tidak ada yang benar-benar membuatku lebih bergairah dibandingkan dengan menuliskan sesuatu yang tidak sesederhana yang kukira. Aku mengakhiri hariku dengan tulisan ini, tulisan dengan gaya yang paling kusukai, Versi DS........... Danielle Steel.
Lagu simple plan “Welcome to my life” mengiringi ku dalam menuangkan imajinasi dan kenyataan yang terlalu indah dan pahit untuk dituliskan kedalam tulisan sederhana ini. Muhammad Liudin.  


Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Developed by Free CSS Templates Pimped for blogger by Blogger Templates